Boiler inspection
Sri widharto 2005,
Boiler inspection dititikberatkan pada pemeriksaan dan penelitian kondisi ketel
atau pesawat uap dalam keadaan baru atau yang sudah dioperasikan dengan tujuan
mendapatkan izin pengopersasian/ penggunaan dari pemarintah. Departemen Tenaga
Kerja (DEPNAKER) Derektorat Pembinaan Norma-norma Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Beberapa langkah
yang dilaksanakan oleh inspeksi didalam memeriksa ketel secara keseluruhan
yaitu memeriksa secara visual pelat drum uap dan drum air, pipa (tube), dudukan pipa, monowall tube, superheater tube, soot blower, supporting strcture, lifting lug, main
steam pipe, stop valve, nozzle, manhole, drin dan vent, name plate,
radiant chamber, convection chamber, kelengakapan ketel/ pesawat uap,
diinspeksi.
Sri widharto
2005, Inspeksi pada ketel yang telah dioperasikan dititik beratkan pada kondisi
sebelah dalam drum air dan drum uap, kondisi sebelah dalam dan luar pipa air
maupun uap, semua kelengkapan dilepas dibersihkan dan diinspeksi untuk
pemeliharaan dan pengujian kelayakannya, ruang bakar dan gas bekas diinspeksi
untuk mendeteksi adanya kelainan-kelainan akibat operasi. Dibawah ini diuraikan
rincian langkah-langkah inspeksi yang terpenting :
Inspeksi pipa
bagian luar dititikberatkan pada:
1. Lapisan kerak vanadium yang sangat keras
dan sangat sulit dibersihkan walaupun secara mekanis. Jika hal ini terjadi dan
telah sedemikian tebal sehingga menurunkan randemen pipa maka tidak ada kemungkinan
lain selain menggantiakan pipa tersebut. Jenis perkerakan ini biasanya terdapat
pada pipa pemanas lanjut (super beaetr
tube), hal ini disebabkan monowall
tube lebih sering dibersihklan selagi lapisan keraknya tipis dibanding superheater tube, berhubung mudah
dicapai.
2. Penggelembungan pipa (tube bulging), yang dibabkan oleh pemanasan lanjut setempat (local over heatimg) kerena terjadinya
deposisi batu ketel yang cukup tebal disebelah didalam pipa. Karena local overheating ini maka bahan pipa
terjadi lunak dan tidak tahan terhadap tekanan air ketel disebelah dalam pipa.
Inspeksi pipa bagian dalam ketel disebabkan beberapa
faktor yakni :
1. Terbentuknya deposisi batu ketel yang
menyebabkan pemanas lanjut lokal dan mengakibatkan penggelembungan pipa yang
diakhiri dengan pecahnya pipa tersebut.
2. Gagal material akibat retak kecapaian (creep type failure), hal ini disebabkan
oleh tidak jelasnya sistem identifikasi pipa sehingga terjadi kekeliruan
penggunaan, yang seharusnya bahan 21/4 Cr-1 Mo, terpasang
carbon steel biasa, sehingga akibatnya terjadilah kegagalan material yang
menyebabkan pecahnya pipa
3. Kegagalan pipa karena proses penggetasan
hidrogen (hydrogen embrittlement).
Kegagalan ini disebabkan oleh terjadinya deposisi ferry oksida didalam pipa sebagai hasil reaksi antara besi dengan
air,
3 Fe + 4 H2O 4 H2 + Fe3O4
Selanjutnya gas H2
memasuki baja dan bereaksi dengan karbida besi (iron carbide) Fe3 C dan menghasilkan gas metan.
Fe3 C + 2H2 CH4 + 3 Fe
Reaksi tersebut diatas bersifat
bolak-balik tergantung dari kondisi suhu dan tekanan. Equilibrium terjadi pada
suhu 875 0 F. Jika suhu menurun reaksi akan menuju ke kanan dan
membentuk gas metan (CH4) sebaliknya jika suhu menaik reaksi menuju
kekiri dan membentuk gas H2.
Diinspeksi
pada drum air dan uap untuk mengetahui adanya deformasi tetap akibat tekanan
lebih. Bagian dalam diinspeksi untuk kemungkinan adanya :
1. Serangan kerat caustic embrittlement
(gegetasan alkali) berupa retak-retak
2. Serangan karat regangan (stress corrosion) berupa retak trans
grannular(retak yang menorobos batas butir), yang disebakan oleh kandungan
silika dan tingginya suhu air ketel (225oC). Jika suhu berada
dibawah itu, kandungan silika justru menghambat terjadinya retak karat regangan
(RKR).
3. Serangan hydrogen blistering
Pada suhu ketel uap laju intrusi atom-atom
hidrogen cukup tinggi, dan jika didalam material drum ketel terdapat impurity (kotoran), maka atom-atom
hidrogen tersebut berkumpul disitu dan membentuk melekul H2 yang
berupa gas. Lama-kelamaan jumlah gas semakin besar dan menghasilkan
pengembangan tekanan (pressure build up).
Tekanan tersebut mampu menggelembungkan bagian pelat drum yang dekat permukaan
itu, bahkan dapat memecahkannya.
Inspeksi pada
ruang bakar dan saluran gas bekas adalah kondisi refractory atau lapis tahan panas, serta titik panas (hos spot) pada pelat dinding
bagian-bagian tersebut. Sekecil apapun perbaikan yang dilaksanakan pada ruang
bakar dan saluran gas bekas setiap kali suatu ketel dihentikan dari
operasinyauntuk pemeliharaan berkala,diperlukan pengeringan (curing dan drying) agar perbaikan tersebut berhasil dan efektif.
Terimakasih Artikelnya, sangat Inspiratif dan membantu
BalasHapusJual boiler kelapa sawit
Seteam Boiler Indira
Jual Steam Boiler
Jual Steam Boiler/ketel Uap
Fabrikasi Boiler di indonesia
Jual Boiler bahan Bakar solar
Distributor Boiler steam di jakarta
Distributor Boiler evaprator murah
jual Boiler steam Vertikal
Jual Boiler Steam mini
Artikel bagus, runtut dan praktis, bahasa orang tehnik
BalasHapusmenjual berbagai macam jenis chemical untuk cooling tower,chiller,evapko,boiler,wwtp ,stp,defoamer anti busa,nutrisi ,oli industri,hydrolik,dozer dll
BalasHapusuntuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di eamil:tommy.transcal@gmail.com
WA:081310849918
terima kasih